Wednesday, June 27, 2012

Kartu Natal yang Aneh

Kronik Pembaruan

Kartu Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru biasanya cantik-cantik dan dengan kalimat yang indah-indah. Pokoknya serba mengharapkan yang paling baik, yang paling sempurna dan mengharapkan tahun baru nanti segalanya serba baik dan serba sebagainya. Gambar dan bentuk huruf yang digunakan pun biasanya dipilih yang betul-betul menarik, di atas art paper dengan warna yang cemerlang. Serba aduhai, begitu komentar remaja masa kini.

Tetapi selalu ada yang “tidak biasa”. Seorang wartawan harian ini menerima sebuah kartu Natal dan Tahun Baru yang memang lain. Kalimatnya sama seperti yang lain, “Menghaturkan Selamat Hari Natal 25 Desember 1989 dan Tahun Baru 1990” dan kalimat itu diterjemahkan dalam Bahasa Inggris.

Yang membuatnya “tidak biasa” adalah gambar di balik kartu itu. Bukannya seperti biasa, seperti disinggung di atas, tetapi gambar hitam putih yang sederhana, foto musibah benacana alam dengan tulisan “Malapetaka Bulu Silape, Silaen, 25 November 1989”. Tidak ada keterangan tentang gambar itu, it goes without saying! Natal bukanlah pesta-pesta meriah, tetapi keprihatinan terhadap si kecil, suasana mirip sekitar dua ribu tahun lalu, pada saat seorang bayi lahir di kandang domba, di palungan. Pengirim kartu itu benar-benar ingin mengingatkan makna Natal kepada si penerimanya.

Kembali ke gambar itu. Ratusan orang yang menyaksikan bencana itu, sementara “tangan” alat besar mirip buldoser seolah-olah terkulai di sebelah kanan. Di latar belakang, bukit yang terkekupas. Bencana itu menewaskan 13 penduduk, dan menghancurkan sejumlah rumah di antaranya tiga rumah adapt. Bencana itu terjadi di lokasi suatu perusahaan yang mengeksploitasi alam di sana.

Pengirim kartu itu adalah sebuah organisasi semacam lembaga swadaya masyarakat yang terpusat di Siborongborong, Tapanuli Utara, namanya “Kelompok Studi dan Perkembangan Prakarsa Masyarakat,” alamat secretariat sopo, Jalan Sisingamangaraja No. 140, Siborongborong 22474.

Tentu maksud pengirim kartu itu hanyalah sederhana, bahwa peringatan Natal adalah pernyataan keprihatinan terhadap si kecil, terutama yang sedang menderita.

Suara Pembaruan/ Moxa Nadeak
30 Desember 1989

0 comments:

Post a Comment