Thursday, June 28, 2012

Siaran Radio Baghdad…

Kronik Pembaruan

Kemelut Timur Tengah setelah penyerbuan Irak ke Kuwait permulaan bulan ini (2/6) juga diwarnai oleh perang urat syaraf. Salah satu di antaranya adalah siaran radio Baghdad dalam bahasa Inggris. Siaran itu dimonitor di Nikosia dan salah satu bentuk perang kata-kata itu diberitakan oleh harian Emirat Arab: Khaleej Times, edisi Minggu 19 Agustus 1990. Siaran dengan gelombang pendek itu merupakan “pelengkap” dari usaha-usaha serupa yang dilakukan media massa Irak.

Siaran itu mirip dengan siaran-siaran serupa pada Perang Dunia II, yaitu campuran antara berita, musik, dan percakapan-percakapan yang bertujuan menurunkan moral para prajurit Amerika Serikat yang kini berada di gurun pasir Arab Saudi. Percakapan itu dibumbui dengan kata-kata “kekasih yang jauh”, “panas gurun yang menyengat”, “pasir bergerak (quick sand) yang dapat menelan apa saja”, “kenaikan pajak di AS”, “para korban perang” dan “mereka yang hilang dalam Perang Vietnam”. “Pesan-pesan” itu diselingi dengan musik, lalu diikuti kalimat: “Kepada prajurit AS di gurun pasir Arab Saudi. Apakah Anda sudah siap menjadi orang yang cacat dengan hanya menerima santunan? Apakah Anda mau pulang dari gurun pasir dengan jiwa yang tidak tenteram?”

Lalu selingan musik middle-of-the-road sebelum “laporan khusus” tentang jeleknya negara-negara kapitalis yang ingin menghancurkan perekonomian Irak dengan memproduksi minyak berlebihan dan menurunkan harganya.

Pesan selanjutnya dari radio itu adalah bahwa tujuan pengiriman 250.000 prajurit AS ke Arab Saudi adalah untuk menduduki negeri itu.

Siaran itu sebenarnya membosankan sebab kalimat-kalimatnya panjang-panjang dan ungkapan-ungkapannya merupakan pengulangan retorika anti-Amerika. Tidak ada keterangan yang memastikan apakah siaran tersebut didengar oleh para prajurit AS di Arab Saudi itu.

Penyiar laki-laki itu menggunakan bahasa Inggris dengan aksen British. Pada setiap akhir percakapan atau pesannya ia selalu mengajukan pertanyaan, seperti sebagai berikut:

“Kepada para prajurit Amerika Serikat di gurun pasir Arab Saudi. Bagaimana Anda memerangi Irak dan mengetahui bahwa di negeri itu (Irak) terdapat 200 gereja? Apakah Anda bermaksud membunur orang Kristen seperti Anda, atau terbunuh oleh orang Irak yang Kristen itu? Apakah Anda senang akhir hidup Anda akan seperti itu?”

Dengan menyinggung pembentukan pasukan yang terbesar di Arab Saudi setelah AS menarik diri dari Vietnam tahun 1975, penyiar itu pun mengajukan pertanyaan: “To the American soldier in the Saudi Arabia desert: Tanya teman Anda tentang apa yang telah terjadi di Vietnam. Banyak mayat teman Anda belum ditemukan…”

Lalu tentang gurun pasir Arab Saudi itu. “Kenapa Anda mau dikirim ke neraka yang panas begitu? Tidakkah Anda dengar suara topan pasir yang dapat menelan orang hidup-hidup dan mungkin Anda juga?”

“Also guys”, lanjut penyiar itu, “Organisasi Islam di Kolorado juga sudah mencela invasi AS itu.” Menyinggung negara-negara bagian tertentu itu juga sudah dipraktekkan dalam siaran-siaran serupa pada Perang Dunia II dan Perang Korea. Dan memang, kebanyakan prajurit AS itu tidak dapat menangkap langsung siaran radio dari negara bagian dari mana mereka berasal.

Suara Pembaruan/ Moxa Nadeak

21Agustus 1990

0 comments:

Post a Comment